Lanjutt.......
19 Januari 2010 : Jangan senang dulu sebelum kontrak ditandatangani. Itulah rangkaian kata yang tepat untuk menggambarkan pagi penuh titik hujan hari ini. Semalam aku sudah yakin sekali pasti jadi. Tetapi pagi tadi sebuah pesan singkat telah menoho euforia imajiku. Sekali lagi mengajarkanku apa arti kesabaran....
..................................................................
30 Mei 2010 : hancur.......semuanya hancur. Aku terpaksa merombak ulang semua. Kuncinya hanya satu hal bagaimana bisa memahami, merasakan dan menikmatinya.
...................................................................
tak bertanggal-2- : Aku coba bertanya pada genangan air di pinggir jalan. Apakah yang sebenarnya yang aku cari di kota ini. Siapakah yang kunanti di kota ini. Benarkah harapan itu akan muncul di sini. Tepat di bawah titik yang kupijak ini.
Genangan itu hanya bisa memantulkan raut wajah penat yang sudah muak dengan semua ini. karena genangan itu semakin pekat maka kutinggalkan dia sendirian,"biarlah tau dia rasanya digilas roda kesemrawutan kota ini." umpatku mengutuk orang-orang yang tak pernah menganggap ada tubuh ini.
Aku berhenti sejenak saat menangkap sosok seorang cewek di seberang halte itu. Secepat Cahaya dia lalu tersenyum dengan jari tengah sejajar dengan letak hidungku. Seperti air yang terebus seharian. Seperti air yang terebus seharian. kaki ini langsung mendidih mengejarnya. Umpatan dan klakson tak berperasaan yang berdengung meneriakiku semakin membuat muka ini merah menyala mengejar dia yang seketika lari bak rusa di tengah gurun.
"DIALAH YANG KUCARI DI KOTA INI."
Kali ini takkan kulepaskan kepolosan yang sudah membuatnya tertawa menginjak2 menyayat perlahan hariku yang telah lalu.
................................................................
18 April 2010 : Aku tak dapat berpikir lagi. Lelah dengan keliaran hasrat yang terikat rapat dalam raga perajut lamun. Tiap deru nafas ini mengalir terasa sekali cabikannya menyayat setiap ruang imaji. Perlahan namun pasti aku mulai pikun tentang apa itu kebahagiaan.
Aku benar2 lupa akan rangkaian huruf pencipta "SYUKUR".
Seperti di malam april ini. Aku hanya bisa duduk menyendiri diam dalam keramaian suasana urban. Merenungi hasrat yang mulai muak dengan ketakberdayaan aku. Ingin rasanya terbang ke alam itu. Tempat yang selalu hadir dalam lamun ketika diriku yang terperangkap dalam kanak bermain di kebun belakang rumah yang sampai aku berumur 23 tahun belum berbentuk layaknya rumah sebagai tempat berkumpul keluarga. Di situ aku bermain bersama angin, rumput ilalang dan serangga untuk menunggu kekasihku turun dari langit membasahi tanah tempatku berpijak. Darinya aku belajar mendeskripsikan tentang cinta yang murni tak bernafsu.
Bukannya cinta yang kurasakan sekarang ini. Yang diinginkan oleh hasrat. banyak cinta penuh nafsu.
Memang kuakui kenikmatannya lebih besar, tapi nikmat ini membuatku merasa sangat bersalah dan membuat tubuh jauh dari aku yang jika ibuku melihatnya takkan percaya bahwa aku adalah anak yang ia kandung selama 9 bulan dua puluh tiga tahun yang lalu.
Aku hanya bisa berkata,"maafkan aku. Buk aku merindukanmu di sini. Maafkan aku jika tak bisa berkata yang sebenarnya. Maafkan aku. I LOVE YOU, MOM." (termenung sejenak.....,hiks..hiks..)
....................................................................
19 April 2010 : pagiku diawali dengan sebuah kebohongan untuk membenarkan kemalasan yang mulai menggerogoti raga. Beranjak dari lelap, aku tertegun sejenak meratapi hari yang telah lalu. hanya ada kisah keegoisan dan ketakberdayaan. Dua hal yang saling menjatuhkan satu sama lain. Saat itu juga aku terngat kata2 itu,"ALON ALON ASAL KELAKON, SLUMAN SLUMUN SLAMET."
yah aku akan mencobanya, mencoba setidaknya tuk minimal mengembalikan hasrat, jiwa, raga dan lamun polosku penuh dengan senyum tulus tak bermunafik karena aku yakin rumput dihalamanku lebih hijau daripada rumput tetangga.
Yakin....... aku yakin akan hal itu :-).
...................................................................
20 April 2010 : Judul hari ini "NELAT LAGI" . Padahal baru semalam aku meneguhkan diri ini untuk merubah semuanya tapi yah apa daya lidah memang tak bertulang tidak seperti anggota tubuh yang lain. (Ckckckckck.......)
4 Mei 2010 : Malam ini terasa damai sekali. Aku sudah memantabkan diri untuk memandang segala sesuatu dari kacamata orang lain, karna selama dengan logikaku segalanya tampak begitu egois namun terasa rapuh. Kenapa ???
Karena terkadang jika rasa sudah galau atau meluap pasti kata tak terkontrol dan sering merasa bersalah yang berlebihan yang akhirnya menjadi kecewa. Sekarang ingin benar mengatur kata yang keluar dan tak ada lagi perasaan bersalah karena itu sudah menjadi resiko.Itulah sebenarnya keindahan manusia berasal ^_^.
Tak bertanggal -3- : Sebuah Prosa tak berjudul
Awalnya kuterdiam menatap parasmu.
Tak bisa berkata untuk ungkapkan rasa.
Yang selalu mengusik lelapku.
Kasih Ku inginkan cintamu
Tapi kata itu tertahan di bibirku
aku takut
kau tak punya rasa seperti apa yang kurasa
aku tak tau harus berbuat apa
tolong berikan aku isyarat hatimu
dan aku pun punya kekuatan tuk melepaskannya
terbang bebas merangkai belahan cintanya
Tak bertanggal -4- : Prosa lagi
Kesepian ternyata seperti rasa lapar
bukan di luar, tapi di dalam diri seseorang
Kesepian berarti merasa kekurangan sesuatu
sesuatu yang harus ada, namun tak tahu ia apakah itu.
Tak bertanggal -5- : kepolosan cinta
Berilah cinta tanpa ada paksaan
karna engkau akan menerima sesuatu yang lebih indah darinya
Mencintailah dengan tulus perlahan
engkau pun akan merasakan
Kesetian seputih merpati
untuk sang pecinta
dari yang tercinta
pahamilah cinta
dalam ruang
perspektif
polos
Love
is
U
by me