Minggu, 01 Agustus 2010

-hilang dalam kesendirian-

Pernah aku bertanya pada keheningan riak air. Untuk apa aku tetap bertahan di sini?. Seketika itu juga dia datang menghampiriku.

”Kamu berada di sini sebagai pelindung.”

“Pelindung? Melindungi apa? Janganlah engkau memberi jawaban dengan pertanyaan yang lain karena hidup sendiri bagiku penuh dengan tanya?”

“Banyak hal. Dan hanya kamu sendiri yang mengerti.”

Aku terdiam, dia menangkap sinar kebimbanganku.

“Manusia mempunyai banyak hal yang ingin dilindungi dalam hidupnya dan itulah alasan terbesar mereka dapat bertahan selama ini. Tapi pada akhirnya semua manusia mempunyai satu hal yang sama yang ingin ia jaga...”, aku mengalihkan pandangan dari riak air menatap tajam bola matanya untuk menunggu kata selanjutnya,”....hatimu...”, lanjutnya.

“Hatiku ??” Aku semakin bingung, dia mengangguk.

“Baiklah kalau begitu aku ingin bertanya satu hal sederhana. Menurutmu dimanakah letak hatimu berada?”

Hahh ?? pertanyaan yang aneh bagiku, semua orang tahu letak hati ada di dalam dada.

“Di sekitar sini, kay.” Dia tersenyum melihat ekspresiku.

“Mungkin.” Lalu dia meletakkan tangannya diantara aku dan dia.

“Menurutku hati terletak di sini.” Dia menunjuk tangannya,”Ketika kita bertemu pertama kali, djay. Sebuah ikatan telah lahir antara kita berdua. Hati tidak terletak di dalam tubuh akan tetapi di luar. Ketika kita membayangkan sesuatu atau peduli tentang seseorang, itulah masa dimana hati kita terlahir.

Jika kamu adalah orang satu2nya di dunia ini, maka kamu takkan pernah tahu apa itu hati karena kamu sendiri. Maka jangan pernah kuatir tentang untuk apa aku tetap bertahan di sini. Jika kamu berharap dengan seluruh hati yang telah kau lahirkan di kota ini untuk tetap disini maka hatimu akan selalu ada dan jika hatimu di sini, maka itu adalah alasan terbesar kamu berada di sisiku saat ini.”

Kemudian kayla mengajakku berjalan menyusuri sungai sambil menikmati hijaunya rumpun padi. Dia mulai berprosa melanjutkan kata.

“dengarlah, djay. dalam hidup ini ada satu hal yang jangan pernah sekalipun kamu lakukan. Jangan hilang dalam kesendirian. Tubuh adalah jiwa kita itu sendiri. Ketika kita hialng, tubuh kita akan berubah menjadi tanah, lalu kemanakah perginya hati? Kita mempercayakannya pada seseorang yang kita sayangi.”

“menitipkannya kepada orang lain?”

“jika kamu mempercayakan hatimu kepadanya, ia akan terus hidup di dalam hidup mereka. Jadi djay, jangan pernah kamu merasa sendirian untuk menjaga hatimu tetap hidup. Setidaknya dalam ingatanku, kekasih yang begitu menyayangimu.”

Kayla menutup prosa dengan sebuah senyuman yang menyempurnakan indah mentari pagi.
By me

Tidak ada komentar:

Posting Komentar