Cinta itu indah. Cinta hanya paham tentang bagaimana untuk memberi. Memberi apa saja yang diperlukan oleh orang-orang yang dicintai untuk tumbuh menjadi lebih baik dan berbahagia karenanya.
Pecinta sejati hanya mengenal memberi. Terus menerus memberi dan selamanya begitu. Menerima? Mungkin, atau bisa juga pasti, tapi itu efek, hanya efek seperti cermin kebajikan yang memantulkan kebajikan yang sama.
Ia mencintai dengan tulus. Ia memberi agar kehidupannya menjadi lebih baik. Ia air. Ia matahari. Kasihnya tumbuh dan berkembang dari siraman airnya. Kasihnya besar dan berbuah dari sinar cahayanya. Ia tidak suka berjanji. Tapi saat ia mencintai. Ia segera berencana memberi. Ia bekerja dalam diam dan sunyi. Setiap ia memberi. Setiap itu satu bibit cinta muncul bersemi dalam hati orang yang dicintai. Janji menerbitkan harapan. Pemberian melahirkan kepercayaan. Memberi menciptakan ketergantungan. Seperti pohon dengan siraman air dan cahaya sang surya. Ketergantungan yang menghidupkan.
Cinta adalah syair tentang seni menghidupkan hidup. Ia mencipta hidup bagi orang-orang hidup. Kehidupan yang ia bangun sering tidak disadari oleh orang yang ia sayangi. Tapi begitu ia pergi. Kasihnya segera merasakan kehilangan yang menyayat hati. Ada ruang besar kosong tak berpenghuni. Ada kehidupan yang hilang
Ada satu dari dua perasaan yang mungkin dirasakan oleh setiap orang pada saat orang yang ia sayangi jauh darinya. Merasa bebas dari beban hidup atau merasa kehilangan tempat bergantung. Itulah yang membedakan antara seorang pecinta sejati dengan pecinta palsu.
I miss you, my little Angel…………………..
Ketika mengenang masa lalu
Aku akan selalu terkenang akan sosokmu
Ketika menyelami hari-hari yang telah lalu
Aku akan selalu terngiang akan hangat tawamu
Dalam lamun engkau akan selalu hadir
Jagalah senyum manismu
Dalam relung jiwa ini akan selalu ada tempat untukmu
Untukmu
Dan selalu untukmu
Pasti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar