Malam itu di sebuah restoran, genap setahun djay dan kayla menjalin hubungan kasih. Restoran itu adalah tempat awal cinta mereka. Terletak di lantai 17 gedung yg berada di pusat jantung ibu kota. Mereka mengambil tempat yang sama seperti dulu. Di dekat jendela sehingga dari luar tampak indah gemerlap hiruk pikuk urban jakarta.
Selesai makan, kayla bertanya,”Mengapa kamu begitu mencintai dan menyayangiku, djay?”.
Mendapat pertanyaan seperti itu, djay hanya diam.
“jawablah, sayang. Aku pengen tahu alasannya?”, lanjutnya.
“aku tak dapat menjelaskan alasannya......., tapi aku sungguh menyayangimu, kay”, jawab djay.
“kamu bahkan tidak dapat memberikan alasan kepadaku, bagaimana kamu dapat berkata kamu mencintaiku. Bagaimana kamu dapat berkata kamu mencintaiku.”
“aku bener2 gak tau alasannya, kay. Tapi jika kamu begitu ingin mengetahuinya, aku dapat membuktikan bahwa aku sayang kamu, kay.”
“Bukti?Tidak! sekarang ini aku mau kamu menjelaskan alasannya. Krisna saja dapat berkata kepada citra bahwa dia mencintai citra. Tapi kamu djay tidak dapat!”
Djay heran mendengar kata2nya, dia berpikir sejenak,”Ok Ok, Kay. Hmmmm...Karena kamu cantik, karena suaramu enak didengar, karena kamu penuh perhatian, karena kamu mengasihi, karena kamu bijaksana, karena senyummu, karena setiap gerakkanmu.”
Mendengar hal itu, kayla tersenyum bahagia, ada sinar kepuasan dalam raut wajahnya.
Beberapa minggu kemudian mereka menghabiskan malam dengan menonton sebuah film dengan akhir yg sedih karena sang terkasih yang sudah lama ia cintai mengalami koma.
Sebelum tidur, djay mengirimkan sebuah pesan singkat untuk kayla.
[kay, sebelum tidur tolong buka email dariku. Aku ingin kamu membacanya]
Mendapat pesan tersebut, kayla yang sudah setengah ngantuk mengambil laptop dan mulai membaca email darinya.
-untuk seseorang yang begitu aku sayangi-
Kay, kamu masih ingatkan waktu di restoran itu ketika kamu menginginkan alasan dariku kenapa aku begitu mencintaimu. Dan sekarang aku ingin menjelaskan kenapa aku awalnya sungguh tak bisa mengucapkan. Mungkin dengan film yang barusan kita tonton tadi aku ingin mengilustrasikan bahwa kamu adalah cewek yang mengalami koma dan dengan jawaban yang aku berikan ketika kamu bertanya alasan mengapa aku begitu mencintai dan menyayangimu, sekarang aku berhak mengirimkan surat ini:
Kekasihku,
Karena suaramu yang merdu aku mencintaimu.
Sekarang dapatkah kamu berbicara?
Tidak! Oleh karena itu aku tak dapat mencintaimu.
Karena kamu penuh perhatian dan peduli maka aku menyukaimu.
Sekarang kamu tidak dapat menunjukkannya, oleh karena itu aku tak dapat mencintaimu.
Karena senyummu, karena setiap gerakanmu maka aku mencintaimu.
Sekarang dapatkah kamu tersenyum? Dapatkah kamu bergerak?
Tidak! Karena itu aku tak dapat mencintaimu.
Jika cinta memerlukan alasan seperti sekarang, maka tidak ada alasan lagi bagiku untuk mencintaimu lagi.
Apakah cinta memerlukan alasan?
TIDAK! Oleh karena itu, saya masih tetap mencintaimu
Dan Cinta tidak memerlukan alasan.
Tetapi jika cinta tetap memerlukan alasan maka alasannya hanya satu.
Aku Mencintaimu karena Allah.
-----------
Kay, tak terasa sudah setahun kita menjalaninya. Sekarang aku sudah yakin denganmu untuk bersama melengkapi hidup ini.
Kay........would you marry me?
Dari seseorang yang mencintaimu, djay.
Selesai membacanya, air mata membasahi pipinya dan rasa kantukpun hilang seketika.
Dengan senyum yang tergaris lembut di bibirnya, kayla membalas pesan singkat darinya.
[tommorow, make it gentle and romantic. And absolutly my answer’s yes, my sweetheart. Good night, hope we meet in our dream together in this wonderful night ^_^.]
Re-created by me
Tidak ada komentar:
Posting Komentar