Tak terasa dua bulan lagi genap sudah dua puluh tiga tahun kumenjalani hidup.
Semilir angin di langit sore jakarta yg berpendar keemasan membuatku menyelami hari2 yang telah lalu bertemankan segelas cappucinno. Selama ini aku telah belajar banyak hal tentang hidup ini:
Aku belajar,
Bahwa aku tak bisa memaksa orang lain untuk mencintaiku, aku hanya dapat melakukan sesuatu untuk orang yang kucintai.
Aku belajar,
Bahwa butuh waktu bertahun2 untuk membangun kepercayaan dan hanya butuh beberapa detik saja untuk menghancurkannya.
Aku belajar,
Bahwa sahabat terbaik, bersamanya dapat melakukan banyak hal dan kita selalu memiliki waktu terbaik.
Aku belajar,
Bahwa orang yang kukira jahat, justru adalah orang yang membangkitkan semangat hidupku kembali serta orang yang begitu perhatian padaku.
Aku belajar,
Bahwa persahabatan sejati senantiasa bertumbuh walau dipisahkan oleh jarak yang jauh. Beberapa diantaranya melahirkan cinta sejati.
Aku belajar,
Bahwa jika seseorang tidak menunjukkan perhatian seperti yang Aku inginkan, bukan berarti bahwa dia tidak mencintaiku.
Aku belajar,
Bahwa sebaik-baiknya kayla, dia pasti pernah melukai perasaanku. Dan untuk itu aku harus sanggup memaafkannya.
Aku belajar,
Bahwa aku harus belajar mengampuni diri sendiri dan orang lain. Kalau tidak mau dikuasai perasaan bersalah terus menerus.
Aku belajar,
Bahwa lingkungan dapat mempengaruhi diriku, tapi Aku harus bertanggung jawab untuk apa yang telah kulakukan.
Aku belajar,
Bahwa mereka dapat melihat sebuah benda yang sama, tapi terkadang dari sudut pandang yang berbeda.
Aku belajar,
Bahwa tidaklah penting apa yang kumiliki, akan tetapi yang terpenting adalah Apakah makna aku terlahir sampai sekarang ini.
Aku belajar,
Bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini. Semua butuh proses dan pertumbuhan, kecuali saya ingin sakit hati.
Aku belajar,
Bahwa saya harus memilih apakah menguasai sikap dan emosi. Atau sikap dan emosi itu yang menguasai diriku.
Aku belajar,
Bahwa Aku punya hak untuk marah, tetapi itu bukan berarti aku bisa membenci seseorang dan berlaku bengis.
Aku belajar,
Bahwa kata-kata manis tanpa tindakan adalah saat perpisahan dengan orang yang kucintai.
Aku belajar,
Bahwa orang-orang yang kukasihi justru sering diambil segera dari
Kehidupanku.......
Aku berhenti sejenak, meletakkan pulpen dan membaca ulang apa yang telah aku goreskan dalam catatan ini.
Lama kuterdiam, ketenangan senja memberikan kekuatan baru bagi raga untuk menysukuri nikmat walaupun sekecil apapun. Dan terus berusaha memberikan yang terbaik bagi orang2 yg kusayangi sampai aku memahami tujuanku hidup di tanah yg fana ini.
Aku merapatkan kedua tangan sampai menyentuh bibir. Kemudian kutengadahkan kepala memandang langit sore,
“Ya Allah, aku bersyukur atas segala nikmat yang telah engkau berikan kepadaku dan orang2 yang kusayangi. Ya Allah, aku memohon maaf atas segala kekhilafanku selama ini karena hanya dengan ampunan-Mu lah hati ini dapat kembali tenang. Dan terakhir, ya Allah, jagalah ibu, ibu, ibu, ayah, saudara, orang2 yg aku sayangi dan calon istri dan anak2ku kelak. Terima kasih ya Allah.
Amin.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar